^^SELAMAT DATANG^^

Selasa, 26 Juni 2012

Sejarah SMA N 4 Pekalongan

SMA Negeri 4 Pekalongan didirikan pada tanggal 29 januari 1998 di atas areal tanah seluas 17,785 M.2 di jalan HOS. Cokroaminoto 383.A pekalongan. Atas Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 13.a / 0 / 1998. Pada tahun pertama setelah didirikan, tempat belajar mengajar SMA Negeri 4 masih menginduk pada SMA Negeri 1 Pekalongan. Hal ini dikarenakan gedung masih dalam masa pembangunan. Jumlah peserta didik di awal SMA Negeri 4 Pekalongan didirikan berjumlah 120 orang yang di bagi menjadi 3 kelas. Adapun Tenaga Pendidik masih banyak berasal dari SMA N I Pekalongan yaitu berjumlah 10 orang sedangkan Tenaga Pendidik yang resmi ditempatkan di SMA N 4 Pekalongan berjumlah 7 orang dengan dipimpin oleh Drs. Triyoto Priyohutomo, B.Sc. sebagai Kepala Sekolah sekaligus merangkap jabatan sebagai kepala SMAN I pekalongan. Kini SMA Negeri 4 Pekalongan berusia lebih 10 tahun. Kepala sekolah yang pertama resmi
mulai tahun 1998 adalah Ibu Mudji Rahayu menjabat sampai dengan tahun 2000, dilanjutkan Bp. Yunus Suwandi. mulai tahun 2004 digantikan Bp. Budiyanto Widodo, dan dilanjutkan Bp. Soeroso sampai April 2007, Kini dipimpin oleh Bp. Jazuli. Banyak hal telah terjadi di SMAN 4 Pekalongan, dari waktu ke waktu SMAN 4 Pekalongan semakin berprestasi dalam segala hal, bahkan dapat bersaing dengan SMA - SMA lain. Didukung  38 orang guru dengan 616 siswa dengan 18 rombongan belajar dan tempat yang nyaman, jauh dari kebisingan dan udara yang segar, dikelilingi sawah penduduk sekitar.Kini mulai tahun 2009 SMAN 4 Pekalongan menjadi Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (umumnya dikenal Sekolah Standar Nasional untuk SMP).

Yaitu sekolah yang telah mendekati 8 (delapan standar nasional pendidikan), diharapkan tiga tahun kedepan menjadi Sekolah Kategori Mandiri. Kota Pekalongan membentang antara 6º50’42”–6º55’44” LS dan ‎‎109º37’55”–109º42’19” BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan ‎membentang antara 510,00 – 518,00 Km membujur dan 517,75 – 526,75 Km ‎melintang. Jarak terjauh dari Utara ke Selatan mencapai ± 9 Km, sedangkan dari ‎Barat ke Timur mencapai ± 7 Km. Batas wilayah administrasi Kota Pekalongan ‎yaitu:‎ Kota Pekalongan terbagi atas 4 (empat) Kecamatan yang terbagi lagi menjadi ‎‎47 kelurahan dengan luas keseluruhan mencapai 45,25 Km² atau sekitar 0,14 % dari ‎luas wilayah Jawa Tengah Kota Pekalongan, adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Batang di timur & tenggara, serta Kabupaten Pekalongan di sebelah selatan dan barat. Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan.

SMAN 4 Pekalongan terletak di Kec. Pekalongan Selatan berbatasan dengan Kec. Warungasem Kabupaten Batang atau tepatnya Sebelah Tenggara Kota Pekalongan
Kota ini terletak di jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Pekalongan berjarak 101 km sebelah barat Semarang, atau 384 sebelah timur Jakarta. Pekalongan dikenal mendapat julukan kota batik, karena batik Pekalongan memiliki corak yang khas dan variatif. Kota Pekalongan memiliki pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa. Pelabuhan ini sering menjadi transit dan area pelelangan hasil tangkapan laut oleh para nelayan dari berbagai daerah. Selain itu di Kota Pekalongan banyak terdapat perusahaan pengolahan hasil laut, seperti ikan asin, terasi, sarden, dan kerupuk ikan, baik perusahaan berskala besar maupun industri rumah tangga. Pasar batik yang dikenal lengkap dan murah adalah Pasar Batik Grosir Setono, berada di Jalur Pantura, 4 kilometer sebelah utara SMAN 4 Pekalongan.

Makanan khas Pekalongan adalah adalah megono, yakni irisan nangka dicampur dengan sambal bumbu kelapa. Makanan ini umumnya dihidangkan saat masih panas dan dicampur dengan petai dan ikan bakar sebagai menu tambahan.

Kota Pekalongan terkenal dengan nuansa religiusnya karena mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Ada beberapa adat tradisi di Pekalongan yang tidak dijumpai di daerah lain semisal; syawalan, sedekah bumi, dan sebagainya. Syawalan adalah perayaan tujuh hari setelah lebaran dan sekarang ini disemarakkan dengan pemotongan lopis raksasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar