^^SELAMAT DATANG^^

Senin, 02 Juli 2012

OSIS SMA NEGERI 4 PEKALONGAN KIRIM BANTUAN LANGSUNG KE MERAPI Oleh: Wiwid Linda Setyani






                                         

Musibah meletusnya Gunung Merapi sejak tanggal 26 Oktober 2010 telah mengakibatkan derita fisik dan psikis bagi masyarakat sekitar Gunung Merapi. Oleh karena itu OSIS SMA Negeri 4 terketuk nuraninya, dengan mengirimkan bantuan langsung ke lokasi bencana merapi. Bantuan yang dibawa berupa uang tunai dan kebutuhan sehari-hari, misalkan mie instan, keperluan mandi, pakaian layak pakai dan lain-lain. Adapun bantuan tersebut kami kirim langsung ke lokasi bencana,  yaitu Desa Balerante yang berjarak dari merapi 4 – 5 km.
 Di hari Ahad nan cerah, 21 November 2010 tepatnya pukul 08.30 WIB kami berangkat dengan niat untuk beramal kepada sesama yang tertimpa musibah. Tim kami terdiri dari pengurus OSIS SMA Negeri 4 Pekalongan yang terdiri dari Ketua OSIS periode 2010-2011 Masrutin Nikmah, Wiwid Linda Setyani, dan dua perwakilan pengurus OSIS dari Kelas X yaitu  Khoirul Munzilin dan Adi Nugroho serta seorang staf tata usaha Mas Fauzan. Misi ini dipimpin langsung oleh Bapak Winardi, S.Pd. (guru sejarah) dan sebagai navigator adalah Kak Muadiba Fitri (murid kelas XII-IPA-3).
Kami berangkat dari SMA Negeri 4 Pekalongan dengan penuh semangat, walaupun perjalanannya sangat jauh dan banyak yang mabuk di jalan. Namun, hal itu tidak membuat kami putus asa, kami sampai di sana sekitar pukul 13.00 WIB. Kami pun menuju tempat saudara kakak kelas kami yaitu Kak Muadiba di Klaten. Tempatnya kurang lebih 20 km dari Gunung Merapi. Setelah kami beristirahat, pukul 16.00 WIB kami langsung menuju ke posko-posko yang telah di tunjukan oleh saudara Kak Muadiba. Kami menuju Desa Balerante yang jaraknya 4 – 5 km dari Gunung Merapi. Perjalananya sekitar 1 jam, kamipun tepat sampai disana pukul 17.00 WIB. Ketika menuju Desa Balerante, kami di antar oleh Pak Nur. Beliau seorang relawan dari Klaten, dan juga 3 orang teman relawan lainnya yang mengendarai motor. Sedangkan kami dan Pak Nur mengendarai mobil. Sesampainya di Desa Balerante kami hanya mendengar suara gemuruh dan dengung Gunung Merapi yang keras. Tak ada orang ataupun hewan yang masih hidup disana, bahkan posko yang terletak di SD pun sudah hancur tanpa penghuni. Warga sudah pergi dari desa tersebut. Rumah-rumahpun kosong dan roboh, tersapu oleh lahar panas yang turun dari gunung. Kemudian kami turun dari mobil dengan menggunakan masker.
Kondisi rumah warga dan peternakan yang sudah hancur, dengan aroma yang tak sedap bercampur bau sapi busuk. Bahkan ada sebuah jurang yang tak pantas lagi disebut jurang sebab sudah tertimbun muntahan material Gunung Merapi. Desa Balerante bak kota mati, sepi, hampa tanpa tepi. Yang ada hanya bunyi jeritan merapi dan busuknya bangkai hewan.
Setelah melihat-lihat kawasan balerante, kamipun menuju ke posko yang terletak tidak jauh dari Desa Balerante. Awalnya kami akan menuju ke empat posko yang ada, namun karena posko di balerante sudah kosong dan hancur, kami pun hanya mengirimkan bantuan ke tiga lokasi posko yang benar-benar membutuhkan. Yaitu yang pertama kami menuju posko yang dekat dengan Balerante, yang mana banyak korban yang kebanyakan orang-orang yang telah uzur (tua), tetapi persediaan makanan dan alat kebutuhan mereka sangat minim. Kemudian yang kedua kami mengirimkan bantuan melalui Pak Nur, dan yang terakhir tak jauh dari posko pertama kami mengirimkan bantuan di lokasi ketiga. Akhirnya kami meninggalkan lokasi bencana, yang berarti kami telah melaksanakan amanah dari hasil penggalangan dana dari siswa-siswi,  guru-guru dan staf tata usaha SMA Negeri 4 Pekaolongan yang di kumpulkan oleh Pengurus OSIS dibantu kakak kelas XII-IPA-3.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jama, kamipun tiba kembali di kampus tersayang SMA Negeri 4 Pekalongan pada pukul 010.00 WIB. Alhamdulilllah ya Allah amanah telah kami sampaikan, mudah-mudahan Allah SWT memberikan pahala kepada mereka dan menjadi amal baik untuk bekal di hari kemudian. Amin

DOWNLOAD (file, software, and video)

File Download di bawah ini.

1. Kemah Bakti Pengambilan Badge Tamu Ambalan (KBPTA).Files
2. Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).Files
3. Anniversary Files
4. Adat OSIS SMA N 4 Pekalongan
5. Formulir Pendaftaran OSIS SMA N 4 Pekalongan
6. Cover OSIS (Proposal)
7. Panca Janji OSIS SMA N 4 Pekalongan
8. Peraturan OSIS SMA N 4 Pekalongan 
9. (contoh) Progam Kerja 
10. (contoh) Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
11. Tugas dan Kewajiban Pengurus Osis
12. Tugas dan Kewajiban Pengurus Osis(2)
13. (contoh) Undangan Rapat OSIS

Cara Download :
- Klik Link tersebut, anda akan tertuju pada website download tersebut.
- Pilih Download
- Setelah selesai didownload, klik kanan pda file tersebut - extract files here.

STRUKTUR KEORGANISASIAN & ALUMNUS

1. Pengurus OSIS SMA Negeri 4 Pekalongan masa jabatan 2010/2011
2. Pengurus OSIS SMA Negeri 4 Pekalongan masa jabatan 2009/2010
3. Pengurus OSIS SMA Negeri 4 Pekalongan masa jabatan 2008/2009

Pengurus Osis 2008/2009


Pengurua Osis 2008/2009 SMA Negeri 4 Pekalongan
(kiri-kanan)
Affan Mutaqi, Aris Iman Teguh, Marry Jati S, Akhmad Fauzi, S.Pd, Drs. Wiyarso, Annisa Rachmawati, Jenny Mega Prawinda, Bahrul Latifah, M. Bagus Permana.

Pengurus Osis 2009/2010


Pengurus Osis 2009/2010 SMA Negeri 4 Pekalongan
(kiri-kanan)
Mardiyanti, S.Pd, Aditya Hayu K. Diah Anggraeni, Nindya Fortuna, Sukma Zuliana, Nur Hikmah, Salisatul Maulida, Shofiyatul Khusna, Kharuza Fikriya, Wiwid Linda Setyani, Masrutin Nikmah, Fitriatul Malaikhah. ^^

Pengurus Osis 2010/2011


Pengurus Osis 2010/2011 SMA Negeri 4 Pekalongan. ^^
(kiri-kanan) Ratih Kumalasari,  Tri Isma Rokhaeni, Liana Ramadhani S. Mardiyanti S.Pd, Fatmila, Nilta Royana dan Shelawati Wasilah.

Sabtu, 30 Juni 2012

Perbedaan Kepemimpinan dan Pemimpin



”Orang lain tidak akan pernah peduli masalah Anda, sampai Anda peduli masalah mereka..”


Ketika kita bicara mengenai kepemimpinan, kita bicara lebih dari sekedar manager. Kita bicara lebih dari sekedar direktur atau presiden direktur. Kita sedang membahas hal-hal yang lebih dalam daripada kemampuan intelektual atau nalar seseorang. Pemimpin merupakan otak dari sebuah organisasi. Layaknya seorang nakhoda yang mengarahkan kemana kapal yang akan ditumpanginya menuju. Secara gamblang, pemimpin bertanggung jawab secara penuh akan hal-hal yang terjadi didalam organisasi yang dia pimpin.

Apa yang membuat orang menjadi seorang pemimpin? Apakah setiap orang bisa menjadi seorang pemimpin? Mengapa ada sebutan ”pemimpin yang baik” dan ”pemimpin yang tidak baik”? Apa yang membedakan antara seorang pemimpin dan pimpinan?

Ini pertanyaan yang selalu muncul dan bergejolak di kepala saya. Menurut suatu buku yang saya baca, kepemimpinan adalah kemampuan seseorang meminta orang lain melakukan sesuatu tanpa orang tersebut merasa terpaksa. Dengan kata lain, kemampuan orang untuk mengarahkan orang. Menurut John C. Maxwell, terdapat katup-katup kepemimpinan dimana kepemimpinan yang baik, naik dari satu katup ke katup lainnya.

Dear rekan-rekan blogger, surfer, dan browser. Visi dan kemampuan untuk mengarahkan adalah dua hal yang menentukan kapasitas Anda sebagai seorang pemimpin. Visi adalah kemampuan untuk melihat hal-hal yang belum/tidak bisa dilihat oleh orang lain, terutama organisasi Anda. Kemampuan untuk mengarahkan, lahir karena kekuatan sebuah visi, karena Anda percaya ada satu tempat yang lebih baik untuk Anda dan organisasi Anda capai. Visi ini yang nantinya akan ”diturunkan” kepada rekan-rekan nya, organisasinya.

Pemimpin yang baik akan mengembangkan kepemimpinan orang-orang yang ada di sekitarnya. Karena pemimpin tahu, ketika ada lebih dari satu orang yang berpikiran dan bervisi sama sepertinya, organisasinya akan jauh lebih maju. Dari sekian banyak orang yang ada di organisasinya, hanya akan ada beberapa orang saja yang benar-benar ”bersama” Anda. Dia akan berperan sebagai guru saat Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia akan berperan sebagai penunjuk arah saat Anda tidak paham kemana harus menuju. Dia akan berfungsi sebagai pelatih, saat Anda memerlukan peningkatan kualitas Anda.

Ingatlah selalu tagg ini:

"Seorang pemimpin diakui bukan karena jabatan, bukan karena pangkat, bukan karena harta dan status sosial. Seorang pemimpin menjadi pemimpin, karena dia peduli kepada Anda dan masalah Anda, mengarahkan dan membimbing Anda menjadi lebih bernilai daripada hari ini."

Semoga nantinya akan lebih banyak lagi pemimpin-pemimpin baru di negara ini.

SELAMAT DATANG DI BLOG OSIS SMA N 4 PEKALONGAN

Hello The Power Of Putih Abu-abu dari SMA Negeri 4 Pekalongan yang semakin keren, yang cewek tambah cantik dan yang cowok pastinya tamabah ganteng dan kece hihihiii ^^
langsung saja admin jelaskan ya, ini adalah blog resmi Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) SMA Negeri 4 Pekalongan. Disini kita bisa saling berbagi informasi menarik tentang Ilmu pengetahuan, Pendidikan, dan berbagai informasi menarik.
Khususmya buat siswa-siswi OSIS baik di SMA Negeri 4 Pekalongan, maupun di sekolah lain bisa saling bertukar pendapat, mengetahui tentang OSIS lebih dalam dll, 
Thanks ^^ OSIS SMA N 4 Pekalongan, OKE!!

Selasa, 26 Juni 2012

SEJARAH

Sejarah OSIS di Indonesia
Sejarah SMA N 4 Pekalongan

SEJARAH OSIS DI INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN


1. Sejarah Terbentuknya OSIS


Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.

Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang dikendalikan di luar sekolah.

Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat dimanfaatkan untu kepentingan organisasi di luar sekolah.

Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan memberikan bekal keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur.

Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS ) perlu ditata secara terarah dan teratur.

Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina kehidupan para siswa, maka ditetapkan “OSIS” sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut terkenal dengan nama “Empat Jalut Pembinaan Kesiswaan”, yaitu :

1. Organisasi Kesiswaan

2. Latihan Kepemimpinan

3. Kegiatan Ekstrakurikuler

4. Kegiatan wawasan Wiyatamandala




Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok :

1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah

2. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar.

3. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berfikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.



1. Dasar Hukum

1. UU Nomor 20 Tahun 2003; tentang sistem Pendidikan Nasional

2. UU Nomor 14 Tahun 2005; tentang Guru dan Dosen

3. PP 19 Tahun 2005, tentang Standar Pendidikan Nasional

4. Peraturan Presiden RI Nomor 7 Tahun 2005; tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

5. Kep. Mendukbud Nomor 0461/U/1984; tentang Pembinaan Kesiswaan

6. Kep. Dirjen Dikdasmen Nomor 226/C/0/1992 tentang pedoman Pembinaan Kesiswaan



1. Tujuan

Tujuan penulisan buku “Petunjuk Pelaksanaan Organisasi Siswa Intra Sekolah” antara lain :

a. Melengkapi hal-hal yang belum dimuat di dalam buku yang diterbitkan lebih dahulu

b. Dapat lebih memperjelas pengertian, makna, tujuan dan hasil yang diharapkan melalui pelaksanaan Organisasi Intra Sekolah secara baik dan benar

c. Dapat membantu para pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua, serta masyarakat baik di pusat maupun di daerah untuk lebih memahami betapa pentingnya keberadaan OSIS di sekolah

d. Dapat dijadikan pedoman untuk pembinaan kegiatan ekstrakurikuler siswa dalam lingkungan sekolah


BAB II

PENGERTIAN, FUNGSI, TUJUAN dan STRUKTUR OSIS


Dalam upaya mengenal, memahami, dan mengelola Organisasi Siwa Intra Sekolah (OSIS) perlu kejelasan mengenai Pengertian, Fungsi, dan Tujuan serta Struktur OSIS.

Dengan mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan serta struktur OSIS yang jelas, maka akan membantu para Pembina, pengurus, dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsi dan tujuannya.



1. Pengertian OSIS, meliputi :

1. Secara Semantis

Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.

OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian :

a. Organisasi

Secara umum adalah kelompok kerjasama anatara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan

b. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah

c. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan

d. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat

2. Secara Organis

OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3. Secara Fungsional

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu : latihan kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.

4. Secara Sistemik

Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai suatu sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.

Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa cirri pokok, yaitu :

a. Berorientasi pada tujuan

b. Memiliki susunan kehidupan berkelompok

c. Memiliki sejumlah peranan

d. Terkoordinasi

e. Berkelanjutan dalam waktu tertentu



1. Fungsi

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.



Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :

1. Sebagai Wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan.



2. Sebagai Motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.



3. Sebagai Preventif

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungis preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan
1. Tujuan

Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain :

1. Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa

2. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan yang tepat

3. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa

4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi

5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis

6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya dan intelektual

7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara



1. Perangkat OSIS

Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, perwakilan kelas, dan pengurus OSIS

1. Pembina OSIS

a. Pembina OSIS terdiri dari :

1) Kepala Sekolah, sebagai Ketua

2) Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua

3) Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran

b. Rincian Tugas

1) Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di sekolahnya;

2) Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;

3) Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;

4) Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;

5) Menghadiri rapat-rapat OSIS

6) Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS



2. Perwakilan Kelas

a. Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas ;

b. Rincian Tugas

1) Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas ;

2) Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
3) Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas ;

4) Memilih pengurus OSIS dari daftar calon yang telah disiapkan ;

5) Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya;

6) Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina ;

7) Bersama- sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.



3. Pengurus OSIS

a. Syarat Pengurus OSIS

1) Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2) Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman

3) Memiliki bakat sebagai pemimpin

4) Tidak terlibat penggunaan Narkoba

5) Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai

6) Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu karena menjadi pengurus OSIS

7) Pengurus dicalonkan oleh perwakilan kelas

8) Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir

9) Syarat lain disesuaikan dengan ketentua sekolah.



b. Kewajiban Pengurus

1) Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS

2) Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya

3) Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif

4) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya

5) Selalu berkonsultasi dengan Pembina



c. Struktur dan Rincian Tugas Pengurus

1) Ketua

a) Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana

b) Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan

c) Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan

d) Memimpin rapat

e) Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat

f) Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan
2) Wakil Ketua

a) Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan

b) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan

c) Menggantikan ketua jika berhalangan

d) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya

e) Bertanggung jawab kepada ketua

f) Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi

3) Sekretaris

a) Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan

b) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat

c) Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan

d) Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan

e) Bersama ketua menandatangani setiap surat

f) Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi

g) Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris

4) Wakil Sekretaris

a) Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris

b) Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan

c) Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi

5) Bendahara dan Wakil Bendahara

a) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan

b) Membuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu pertanggung jawaban

c) Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan

d) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

6) Ketua Seksi

a) Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya

b) Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan

c) Memimpin rapat seksi

d) Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat

e) Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator
d. Pokok – pokok kegiatan Seksi

1) Seksi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, antara lain :

a) Melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing

b) Memperingati hari-hari besar agama

c) Mengadakan kegiatan limba yang bersifat keagamaan

d) Pengabdian sosial masyarakat

e) Pelaksanaan seni bernafaskan agama

f) Kegiatan lainnya

2) Seksi Wawasan Keilmuan, antara lain :

a) Membentuk klub Fisika

b) Membentuk klub Kimia

c) Membentuk klub Biologi

d) Membentuk klub Matematika

e) Membentuk klub Astronomi

f) Membentuk klub Ekonomi

g) Membentuk klub Informatika/Komputer

h) Kegiatan lainnya

3) Seksi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme, antara lain :

a) Melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin, serta hari-hari besar Nasional

b) Melaksanakan bakti sosial

c) Kemah kerja siswa

d) Memelihara kelestarian dan keindahan lingkungan sekolah

e) Kegiatan lainnya

4) Seksi Kepribadian Budi Pekerti dan Kehidupan berbangsa, antara lain :

a) Penerapan tata tertib sekolah

b) Penerapan sopan santun

c) Pencegahan dampak Narkoba

d) Melaksanakan tata krama siswa

e) Kegiatan lainnya

5) Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan, antara lain :

a) Membentuk koperasi siswa

b) Membentuk UKS

c) Keterampilan menciptakan suatu barang menjadi sempurna

d) Keterampilan di bidang mekanik, pertanian, atau pertukangan

e) Kegiatan lainnya

6) Seksi Organisasi Kepemimpinan dan Demokrasi, antara lain :

a) Melaksanakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan

b) Membentuk Palang Merah Remaja

c) Membentuk jurnalistik pelajar

d) Menyelenggarakan forum diskusi
e) Membentuk klub debat

f) Kegiatan lainnya

7) Seksi Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi, antara lain :

a) Membentuk sanggar seni

b) Membentuk Vokal grup

c) Menyelenggrakan pentas seni musik, drama, tari

d) Mengadakan kegiatan fotografi

e) Kegiatan lainnya

8) Seksi Olahraga dan Kesehatan, antara lain :

a) Membentuk klub atletik

b) Menyelenggarakan klub voly, basket, sepak bola, bridge

c) Membentuk klub-klub olahraga tradisional

d) Kegiatan lainnya

Pokok – pokok kegiatan seksi tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi daerah dan sekolah masing-masing.

1. Forum Organisasi

1. Rapat – rapat

a. Rapat Pleno perwakilan kelas adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota perwakilan kelas. Rapat ini diadakan untuk :

1) Pemilihan pimpinan rapat perwakilan kelas yang terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, dan seorang sekretaris

2) Pencalonan pengurus

3) Memimpin pelaksanaan pemilihan pengurus OSIS

4) Penilaian laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir masa jabatan

5) Acara, waktu, dan tempat rapat dikonsultasikan dengan Ketua Pembina

b. Rapat Pengurus

1) Rapat pleno pengurus adalah rapat yang dihadiri seluruh anggota pengurus OSIS, untuk membahas :

a) Penyusunan program kerja tahunan OSIS

b) Penilaian pelaksanaan program kerja pengurus OSIS tengah tahunan dan tahunan

c) Membahas laporan pertanggung jawaban OSIS pada akhir masa jabatan

2) Rapat pengurus harian adalah rapat yang dihadiri oleh ketua, wakil-wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara dan wakilnya, untuk membicarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari

3) Rapat koordinasi terdiri dari :

4) Rapat seksi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua seksi

5) Rapat luar biasa dapat diadakan dalam keadaan yang mendesak atas usul pengurus OSIS atau perwakilan kelas, setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dan disetujui oleh pembina OSIS
2. Tata Cara Pemilihan

Tata cara pemilihan Perwakilan Kelas dan pemilihan Pengurus OSIS adalah sebagai berikut :

a. Pemilihan Perwakilan Kelas

1) Pemilihan perwakilan kelas diselenggarakan pada awal tahun pelajaran baru, hari pertama masuk sekolah, semua siswa yang duduk di kelas yang bersangkutan memilih ketua dan wakil ketua kelas

2) Anggota perwakilan kelas terdiri dari 2 (dua) orang siswa tiap kelas yang dipilih secara langsung oleh anggota kelasnya yang dihadiri oleh wali kelas

3) Anggota perwakilan kelas dapat dirangkap oleh ketua dan wakil ketua kelas

4) Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina atau menunjuk wakil kepala sekolah segera mengundang semua anggota perwakilan kelas untuk membentuk dan mengesahkan pengurus kelas

b. Pemilihan atau pembentukan pengurus OSIS

1) Pemilihan/pembentukan pengurus OSIS diselenggarakan selambat-lambatnya 1 (bulan) setelah terbentuknya perwakilan kelas.

2) Penyelenggara Pemilihan atau Pembentukan pengurus OSIS dibentuk oleh Kepala Sekolah, dengan unsure-unsur panitia pemilihan OSIS terdiri dari :

a. Pembina OSIS

b. Pengurus OSIS lama

c. Perwakilan Kelas

d. Siswa

3) Ketua dan wakil ketua OSIS dipilih secara langsung dalam satu paket oleh seluruh siswa dalam waktu 1 (satu) hari dan hasilnya diumumkan secara langsung.

4) Ketua dan wakil ketua terpilih segera melengkapi kepengurusan OSIS selambat-lambatnya 1 (minggu) setelah pemilihan.



3. Pengesahan dan Pelantikan

1. Berdasarkan hasil laporan panitia pemilihan OSIS, Kepala Sekolah sebagai Pembina OSIS mengeluarkan surat keputusan tentang pengangkatan dan pengambilan sumpah pengurus OSIS yang baru terbentuk.

2. Pelantikan pengurus OSIS dilaksanakan pad saat upacara bendera hari Senin, dengan susunan upacara pelantikan yang diatur oleh sekolah.
1. Anggaran Dasar OSIS

Secara Struktural Anggaran OSIS, Terdiri dari 7 (tujuh) Bab dan Pasal-pasal.

1. Bab I Nama, Waktu, dan Tempat Kedudukan

2. Bab II Asas, Tujuan, dan Sifat

3. Bab III Keanggotaan dan Keuangan

4. Bab IV Hak dan Kewajiban Anggota

5. Bab V Perangkat OSIS

6. Bab VI Masa Jabatan

7. Bab VII Penutup



BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN



Pasal 1

Organisasi ini bernama Organisasi Siswa Intra

Pasal 2

Organisasi ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan

Pasal 3

Organisasi ini berkedudukan di Pulogebang, Kecamatan Cakung. Kabupaten/Kotamadya Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta, dengan alamat Jl. Raya Pulogebang Nomor 99. Kota Jakarta Timur (Kode Pos ) 13950.


BAB II ASAS, TUJUAN DAN SIFAT


Pasal 4

Organisasi ini berasaskan Pancasila

Pasal 5

Organisasi ini bertujuan mempersiapkan siswa sebagai kader penerus cita-cita perjuangan pembangunan bangsa, guna :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa dan budi pekerti luhur

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

c. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani

d. Memantapkan kepribadian dan mandiri

e. Mempertebal rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Pasal 6

1) Organisasi inibersifat intra sekolah, dan merupakan satu-satunya organisasi siswa yang sah di sekolah sebagai wadah siswa berorganisasi dan menampung seluruh kegiatan siswa, serta tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan/atau tidak menjadi bagian dari organisasi lain di luar sekolah

2) Organisasi ini hanya berhak mewakili siswa dari sekolah yang bersangkutan
BAB III KEANGGOTAAN DAN KEUANGAN



Pasal 7

1) Anggota organisasi ini secar otomatis adalah siswa yang masih aktif pada sekolah ini

2) Anggota organisasi ini tidak memerlukan kartu anggota

3) Keanggotaan berakhir apabila siswa yang bersangkutan tidak menjadi siswa di sekolah ini, atau meninggal dunia

Pasal 8

1) Keuangan organisasi ini diperoleh dari Anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta sumbangan yang tidak mengikat

2) Pengelolaan keuangan organisasi tersebut digunakan sepenuhnya untuk kegiatan OSIS dengan pertanggung jawaban yang jelas


BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 9

1) Setiap anggota mempunyai hak :

a. Mendapatkan perlakuan yang sama sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya;

b. Memilih dan dipilih sebagai perwakilan kelas atau pengurus;

c. Berbicara secara lisan atau tulisan.

2) Setiap anggota berkewajiban untuk :

a. Memelihara nama baik dan kehormatan sekolah

b. Mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah

c. Menghormati tenaga Kependidikan

d. Memelihara sarana dan prasarana serta keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan kekeluargaan di sekolahnya.



BAB V PERANGKAT OSIS

Pasal 10

1) Perangkat OSIS terdiri dari :

a. Pembina OSIS

b. Perwakilan Kelas

c. Pengurus OSIS

2) Pembina terdiri dari :

a. Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah, sebagai Ketua/Wakil Ketua

b. Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang, diatur secara bergantian setiap tahun ajaran
3) Perwakilan Kelas terdiri dari :

a. Wakil-wakil setiap kelas

b. Setiap kelas diwakili oleh 2 (dua) orang siswa

4) Pengurus OSIS terdiri dari :

a. Ketua

b. Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Wakil Sekretaris

e. Bendahara

f. Wakil Bendahara

g. Seksi Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

h. Seksi Wawasan Keilmuan

i. Seksi Wawasan Kebangsaan dan Nasionalisme

j. Seksi kepribadian Budi Pekerti dan kehidupan berbangsa

k. Seksi Keterampilan dan Kewirausahaan

l. Seksi Organisasi Kepemimpinan dan Demokrasi

m. Seksi Apresiasi Seni Budaya dan Daya Kreasi

n. Seksi Olahraga



BAB VI MASA JABATAN

Pasal 11

Masa jabatan anggota perwakilan kelas dan pengurus selama satu tahun, dimulai dari awal tahun ajaran dan berakhir pada akhir tahun ajaran



BAB VII PENUTUP

Pasal 12

1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur leabih lanjut dalam Anggran Rumah Tangga, atau peraturan yang sah

2) Anggaran Rumah Tangga mengatur lebih rinci hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar

3) Anggaran Rumah Tangga disusun ole masing-masing sekolah, dan disusun berdasarkan Anggaran Dasar
BAB III

PROGRAM KERJA

A. Program Seksi Bidang :

1. Seksi ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kegiantan, antara lain:

a. Melaksanakan ibadah sesuai syariat agamanya.

b. Memperingati hari-hari besar keagamaan

c. Pengabdian social kemasyarakatan dalam bentuk Bakti Sosial.

d. Pelaksanaan lomba-lomba keagamaan

e. Menyelenggarakan lomba-lomba keagamaan

1. Seksi Wawasan Keilmuan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kelompok Kegiatan Fisika

b. Membentuk Kelompok Kegiatan Kimia

c. Membentuk Kelompok Kegiatan Biologi

d. Membentuk Kelompok Kegiatan Matematika

e. Membentuk Kelompok Kegiatan Astronomi

f. Membentuk Krgiatan Informatika/Komputer

g. Membentuk Kelompok Kegiatan Ekonomi

h. Membentuk Kelompok Kegiatan Pembaca dan Pemirsa

i. Membentuk Kelompok Kegiatan Sejarah dan Budaya

1. Seksi Wawasan Kebangsaan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Pramuka

b. Membentuk Kegiatan Paskibra

c. Melaksanakan Kegiatan Pertukaran Pelajar

d. Melaksanakan Kegiatan Bakti Sosial

e. Melaksanakan Kegiatan Kernah Kerja Siswa

f. Membentuk Kelompok Pecinta Alam

1. Seksi Kepribadian dan Budi Pekerti memiliki kegiatan, antara lain :

a. Mengadakan Penyuluhan /seminar Penyalahgunaan Narkoba

b. Mengadakan Penyuluhan /seminar bahaya HIV/AIDS

c. Mengadakan Penyuluhan /seminar Hukum dan HAM

d. Mengadakan Penyuluhan /seminar Penyuluhan bahaya penyakit kelamin

e. Penerapan Tata Tertib Sekolah

f. Penerapan Sopan Santun

g. Saling Menghormati sesama warga sekolah

1. Seksi Keterampilan & Kewirausahaan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

b. Membentuk Koperasi Siswa
c. Mengadakan Pelatihan Keterampilan Penerapan suatu barang setengah jadi menjadi barang jadi

d. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan di bidang mekanik, pertanian, pertukangan

e. Menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan di bidang tata boga dan tata busana

1. Seksi Kepemimpinan dan Demokrasi memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk kegiatan Klub debat

b. Membentuk kegiatan Forum Diskusi

c. Membentuk kegiatan Palang Merah Remaja

d. Membentuk kegiatan Jurnalis pelajar

e. Membentuk kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

f. Melaksanakan kegiatan bersama antar OSIS atau lembaga terkait lain

1. Seksi Apresiasi Seni, Budaya & Daya Kreasi memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan sanggar Seni-budaya

b. Membentuk Kegiatan Kelompok Seni Musik

c. Membentuk Kegiatan Kelompok Majalah Dinding

d. Membentuk Kegiatan Kelompok Fotografi

e. Membentuk Kegiatan Kelompok Bidang Sastra

1. Seksi Olah Raga dan kesehatan memiliki kegiatan, antara lain :

a. Membentuk Kegiatan Atletik

b. Membentuk Kegiatan Bola Volly

c. Membentuk Kegiatan Klub Basket

d. Membentuk Kegiatan Klub Sepak Bola

e. Membentuk Kegiatan Klub Bridge

f. Membentuk Kegatan Karate

g. Membentuk Kegiatan Tenis Meja

h. Dan lain-lain



B. Strategi Pelaksanaan :



Keberhasilan OSIS sangat ditentukan oleh strategi pelaksanaan dan pembinaan dari elemen pendukungnya.

Strategi Plaksanaan OSIS dimulai di tingkat sekolah – kabupaten/kota – provinsi, dan nasional harus berkesinambungan dan konsisten serta tidak ada tumpang- tindih program kegiatan di tingkat dekolah – kabupaten/kota – provinsi dan nasional.

Di Tingkat Sekolah :



Pada tingkat sekolah ada tiga komponen yang mendukung keberhasilan OSIS, yakni Kepala Sekolah, Guru Pembina dan Komite Sekolah.

Peran kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan di sekolah akan berpengaruh pada keberhasilan OSIS.

Peran Kepala Sekolah dapat berupa:

· Penyediaan ruang OSIS dan fasilitasnya

· Kebijakan sekolah yang mendukung keberhasilan OSIS

· Memberi kemudahan pada berbagai kegiatan OSIS

· Penyertaan pengurus OSIS dalam kegiatan rapat kerja sekolah

Peran Komite Sekolah antara lain:

· Memberikan fasilitas baik berupa dana maupun dukungan materi lainnya yang dibutuhkan OSIS

· Membantu terciptanya hubungan yang hamonis dangan orang tua siswa, ataupun pihak sponsor dalam penggalangan dana untuk kegiatan OSIS

Peran Guru Pembina, antara lain:

· Membimbing pengurus OSIS dalam berbagai kegiatan OSIS

· Membantu tantangan/hambatan yang dihadapi pengurus OSIS



Di Tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi



Di tingkat Kabupaten/kota keberhasilan OSIS juga ditunjang oleh Peran aktif dari Kepala Dinas Penfifikan tingkat Kota/Kabupaten/Propinsi.

Peran dan Kegiatan Pembinaan terhadap OSIS dan Guru Pembina dapat berupa:

· Pelatihan Pengurus OSIS dalam kegiatan Keorganisasian

· Kegiatan bersama antar OSIS seperti: Karya Wisata, Gerak Jalan Napak Tilas Sejarah, dll

· Pembentukan Badan Koordinasi OSIS Tingkat Kabupaten/Kota

· Pelatihan keterampilan keahlian atau Kewirausahaan: seperti Perbengkelan, Pertanian/pertanaman/Tata boga dan Tata busana, dll



Di Tingkat Nasional



Pada tingkat Nasional keberhasilan OSIS sangat ditentukan berbagai keijakan yang dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan Nasional dalam hal ini Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Perannya antara lain:

· Pelatihan /TOT/Workshop/Pengurus OSIS dan Pembina OSIS seluruh Indonesia dalam hal keorganisasian OSIS
· Pertukaran Pengurus OSIS antar Propinsi

· Pertukaran Pengurus OSIS di tingkat Regional (ASEAN) dan Internasional

· Pagelaran Seni Budaya Nusantara

· Kerjasama dengan departemen terkait

· Kerjasama dengan komnas HAM dalam kaitannya dengan Disiminasi Pelaksanaan HAM di Indonesia

C. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan kegiatan OSIS di sekolah dapat dilihat dari beberapa indicator antara lain aebagai berikut:

1. Terdapat ruang yang di dalamnya terdapat struktur organisasi dan kepengurusan OSIS, program kerja, sarana dan prasarana yang memadai serta berbagai macam piagam penghargaan yang diperoleh sebagai hasil prestasi yang dicapai
2. Keterlibatan pengurus OSIS, anggota OSIS/siswa dalam berbagai kegiatan sekolah dengan masyarakat, seperti memperingati hari-hari besar nasional, macam-macam kegiatan lomba, kegiatan social, seni budaya, dan sebagainya.
3. Diselenggarakannya pelatihan kepemimpinan bagi para pengurus, perwakilan kelas, dan anggota, baik di lingkungan sekolah maupun kabupaten/propinsi.
4. Terselenggaranya berbagai kerjasama antar sekolah dalam berbagai macam kegiatan olahraga, seni, pramuka, dan sebagainya.
5. Terbentuknya kelompok-kelompok belajar, forum membaca di tingkat sekolah maupun antar sekolah
6. Terbinanya dangan baik pelatihan upacara bendera di sekolah
7. Diselenggarakannya latihan lomba baris-berbaris pada hari-hari tertentu secara terencana dan terus-menerus
8. Dilaksanakannya 4 (empat) jalur pembinaan kesiswaan secara terencana dan berkelanjutan, serta terselenggaranya 8 (delapan) seksi kegiatan
9. Terbinanya hubungan yang penuh kekeluargaan antar sisama siswa, antar pejabat, hubungan dengan guru, kepala sekolah, orang tua siswa dan masyarakat
10. Terwujudnya sekolah sebagi Wawasan Wiyatamandala


BAB V

HAMBATAN DAN LANGKAH-LANGKAH

PENANGGULANGAN




A. Hambatan ini dapat ditinjau dari beberapa aspek, seperti:



1. Kehadiran OSIS sebagai organisasi di sekolah

Kedudukan organisasi ini harus murni dari siswa untuk siswa. Sebagai bagian dari kehidupan sekolah yang intinya adalah proses belajar mengajar. Berhasil tidaknya organisasi tersebut dapat diukur dengan seberapa jauh OSIS ini dapat menunjang proses bekajar mengajar dalam pencapaian tujuan pendidikan.

2. Pengolahan OSIS

Pengelolaan ini menyangkut segi kualitas pengelola/siswa seperti:

a. Kepemimpinan, seperti kemampuan dan kewibawaan menggerakkan segala sumber daya secara optimal

b. Manajemen, seperti kemampuan menyusun, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan mengembangkan dengan program kesiswaan

c. Pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi

d. Kemampuan memahami makna OSIS sebagai organisasi yang memiliki tujuan sebagai kehidupan kelompok memiliki sejumlah program terkoordinasi serta berkelanjutan dalam waktu tertentu

e. Hubungan kerjasama, baik antara sesame siswa maupun siswa dengan pembinanya

3. Peran OSIS dalam upaya pemantapan Wawasan wiyatamandala. Siswa dan proses belajar mengajar merupakan nafas dari kehidupan sekolah. Kelemahan dalam segi ini merupakan kegagalan dari fungsi sekolah yang bersangkutan. Dan OSIS sebagai organisasi siswa di sekolah harus dapat berfungsi sebagai benteng pertahanan kehidupan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala. Untuk itu OSIS harus memiliki kekuatan, daya tangkal terhadap pengaruh negative terhadapl kehidupan sekolah, dan memiliki kemampuan melaksanakan program kegiatan 4 (empat) jalur dan 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan agar dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya menusia

4. Pendanaan

Dana Osis yang bersumber dari iuran komite dirasa kurang dapat menunjang pelaksanaan program Osis. Untuk itu perlu dicari pemecahan bersama antar instansi terkait,agar dapat dilaksanakan suatu mekanisme pendanaan yang lebih rasional. Dalam hal ini peerintah daerah,pengendali pelaksanaan kegiatan didaerah sangat berperan.
5. Pembinaan

Perlu ada pembinaan secara terus-menerus, berjenjang dan dilengkapi dengan perangkat informasi (buku-buku, juklak, juknis dan lain-lain) agar ada persepsi yang sama anatar para Pembina dan siswa yang dibina. Setiap laporan Osis harus dievaluasi unutuk pembinaan selanjutnya.

B. Langkah-langkah Penanggulangan

Agar \osis dapat berfungsi dan berperan sebagaimana tersebut diatas, paling tidak ada 5 macam aspek pemecahan.

1. Osis harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan dalam arti mampu mewujudkan arti maupun perannya sebagai sebuah organisasi.

2. Aparat Osis dipilih berdasarkan segi tertentu, seperti:

a. Kepemimpinannya

b. Kemampuan manajemen dan pengalaman dalam organisasi

c. Loyalitasnya

d. Keteladannya dan kewibawaannya

e. Keluasan dalam wawasannnya

f. Kemampuan berkomunikasi

g. Kesadaran terghadap tugas dan tanggung jawab.

3. Agar OSIS dapat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan kurikuler, maka perlu dilatih dan dibina dalam pelaksanaan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang menyangkut 8 (delapan) materi pembinaan kesiswaan, termasuk dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pembinaan yang berkaitan dengan penyusunan program kegiatan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengembangannyaa.

4. Untuk memecahkan masalah pendanaan OSIS, program OSIS dapat dilampiri dengan saran-saran pemecahan tentang pendanaan. Saran tersebut dalam kesempatan tertentu dapat dibicarakan bersama. Tidak mungkin dapat dipecahkan sepihak oleh para pengurus OSIS. Oleh karena itu para Pembina juga komite sekolah, melalui Kepala Sekolah perlu diberikan pengertian sehingga timbul kesadaran bahwa dana untuk OSIS adalah menjadi tanggung jawab bersama.

5. Pembinaan dapat dilakukan melalui :

a. Personilnya ; dengan pelatihan-pelatihan, diskusi, rapat-rapat, dan lainnya

b. Informasi tertulis ; peraturan, juklak, juknis, surat edaran, dan lain-lain

c. Kegiatan terpadu yang diadakan oleh dan dengan intern sekolah, antar sekolah, dan antar sekolah dengan masyarakat.

d. Kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh sekolah yang bersangkutan, aparat pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat.

6. Para Pembina hendaknya dapat menghindarkan diri dari perbuatan atau campur tangan dengan memberikan kesan menguasai, mengatur, memaksakan, dan perilaku lain yang sejenis, sehingga OSIS merasa diberikan kebebasan untuk mengeluarkan dan mengembangkan gagasan, ide sesuai dengan tingkat kemampuan dan kematangan mereka.

PENUTUP





Dari keseluruhan uraian tersebut dapat disimpulkan sebagaiberikut :

1. Proses lahirnya OSIS pada tahun 1970 sampai dengan 1972 sangat dipengaruhi oleh sistem politik masa itu,dimana pemerintah mulaimengusahakan adanya suatu pola pembinaan dan pengembangan generasi muda. Usaha ngeini melahirkan Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tentang Pola Dasar dan Pengembangan Generasi Muda.

2. Berdasarkan Kep. Mendikbud Nomor : 0323/U/1978 tersebut secara formal OSIS dinyatakan sebagai salah satu jalur pembinaan generasi muda.

3. OSIS merupakan salah satu wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS. OSIS tidak mempunyai hubungan organisasi dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

4. OSIS sebagai suatu organisasi intra sekolah merupakan bagian internal dari kehidupan sekolah, sehingga keberadaan OSIS diharapkan mampu mendukung terwujudnya sekolah sebagai Wawasan Wiyatamandala.

5. Dalam menumbuh kembangkan OSIS, adalah menjadi tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, masyarakat dan pemerintah.

6. Dalam proses tumbuh dan berkembang, OSIS sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan memegang peranan yang sangat menentukan dalam menunjang terwujudnya fungsi pendidikan.

Sejarah SMA N 4 Pekalongan

SMA Negeri 4 Pekalongan didirikan pada tanggal 29 januari 1998 di atas areal tanah seluas 17,785 M.2 di jalan HOS. Cokroaminoto 383.A pekalongan. Atas Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 13.a / 0 / 1998. Pada tahun pertama setelah didirikan, tempat belajar mengajar SMA Negeri 4 masih menginduk pada SMA Negeri 1 Pekalongan. Hal ini dikarenakan gedung masih dalam masa pembangunan. Jumlah peserta didik di awal SMA Negeri 4 Pekalongan didirikan berjumlah 120 orang yang di bagi menjadi 3 kelas. Adapun Tenaga Pendidik masih banyak berasal dari SMA N I Pekalongan yaitu berjumlah 10 orang sedangkan Tenaga Pendidik yang resmi ditempatkan di SMA N 4 Pekalongan berjumlah 7 orang dengan dipimpin oleh Drs. Triyoto Priyohutomo, B.Sc. sebagai Kepala Sekolah sekaligus merangkap jabatan sebagai kepala SMAN I pekalongan. Kini SMA Negeri 4 Pekalongan berusia lebih 10 tahun. Kepala sekolah yang pertama resmi